Indonesia Digital Marketing Podcast - Ryan Kristo Muljono

King of Beggar Strategy Cara Kuasai Pasar untuk Kalahkan Kompetitor

Ryan Kristo Muljono Season 3 Episode 49

Send us a text

Ryan Kristo membahas strategi King of Beggar untuk memenangkan kompetisi bisnis dengan mencari pasar yang paling mudah dikuasai berkat strategi yang tepat dalam pemilihan segmen pasar.

• Kompetitor bisa menjadi hal yang baik karena mendorong perbaikan bisnis
• Tidak adanya kompetitor bisa jadi tanda bahwa pasar tidak menarik
• Kisah sukses SEOCon yang menjadi market leader di dunia SEO Indonesia
• Pentingnya mendefinisikan target audiens secara spesifik dan detail

Dengarkan insight menarik di podcast terbaru untuk mentransformasikan cara pandang Anda terkait strategi kompetisi bisnis!

Klaim Free Local SEO Audit sekarang di https://lbo.toffeedev.com dan cek visibilitas bisnis Anda hari ini.

🌐 Explore More: toffeedev.com – Your go-to solution for marketing services.
📖 Get My Book: dm.activation.id – A step-by-step guide to mastering digital marketing activation.
💬 Have Questions? DM me on Instagram for quick replies and insights!
Quote to Remember: "There’s no such thing as a failed product—only failed marketing." – Ryan Kristo Muljono

Speaker 1:

Intro Bagaimana cara menang dari kompetitor anda, apa saja yang perlu anda lakukan untuk bisnisnya anda.

Speaker 1:

Itu yang akan saya bahas dalam episode kali ini. Halo, semuanya, kembali lagi dengan saya, ranggis Sumiyono, dan kita akan ngomongin tentang sesuatu yang sangat penting, yaitu bagaimana kita mengalahkan komputitor, karena semua bisnis mau menjadi yang nomor satu, betul atau betul? pertanyaannya adalah gimana dan apakah anda takut dengan komputor anda? saat iniu Anda merasa senang bahwa ada kompetitor. Kalau saya tanya apa, jadi jawaban Anda Takut atau senang? Kalau saya, saya sedikit senang dan ada sedikit takutnya. Jadi di tengah-tengah lah. Ya, kenapa? Karena kompetitor yang membuat bisnis kita menjadi lebih baik, karena kita bisa mengetahui bahwa ada kompetitor yang mau mencoba menarik target audiensnya kita. Tapi di sisi lain, kalau nggak ada kompetitor, berarti Anda di target market yang salah, karena berarti marketnya memang nggak menarik sampai tidak ada orang yang mau masuk ke dalam target market tersebut. Jadi, gimana caranya supaya kita menang ke? Namun, kita perlu tahu gimana caranya kita menang dari kompetisi yang ada, karena kalau misalnya kita enggak bisa menang, akhirnya apa yang terjadi? Kita akan terus tergerus dan kompetitor kita mungkin akan menjadi market leader. Saya selalu suka dengan satu strategi yang saya sebut di buku saya Kalau Anda sudah punya bukunya, bukunya dulu di Jail, marketing Activation. Di dalam buku ini saya membahas satu strategi. Namanya adalah King of Beggar Strategy. Siapa yang pernah dengar kata King of Beggar Strategy? Jadi ceritanya begini Apa yang saya lakukan supaya saya menang di kompetisi, saya mencari the weakest atau market yang paling mudah yang bisa saya kalahkan.

Speaker 1:

Jadi saya tidak melihat dari kompetitornya saya, tetapi mencari dari target mangetnya dan dari kompetitornya. Ini saya lakukan di acara saya namanya SEOCon. Siapa yang sudah pernah ikut SEOCon? Siapa yang belum pernah dengar SEOCon? SEOCon adalah satu konferensi, konferensi SEO, satu yang terbesar di Indonesia. Jadi, pada saat saya melakukan pertama kali SEOcon, sebelum saya mulai, sebelum saya bilang ke tim oke, kita bikin acara SEOcon. Kita udah mencari acara, apa yang bakal kita lakukan sebagai institusi dan sebagai tempat untuk kita bisa mempromosikan acaranya. Oke, kita mau dikenalnya sebagai apa? Dan pada saat itu Anda harus ingat bahwa Anda harus membayangkan gini Tofi Dev. Pada saat itu kita adalah Digital Marketing Agency. Kalau kita ngomongin tentang Digital Marketing Agency agency, kita ada banyak lini yang bisa kita masuki.

Speaker 1:

Oke, jadi social media itu digital marketing, pembuatan website itu digital marketing, digital advertising menggunakan meta google itu digital marketing. Dan kita juga punya servicenya. Jadi, kita punya service di social media, di pembuatan website, di online ads dan di SEO. Namun, dari semuanya itu, ini adalah kejadian 2018-2019. Kita melihat konferensi, apa saja yang sudah ada di Jakarta dan di Indonesia dan bagaimana respons pasarnya Pada saat itu sudah banyak konferensi tentang social media. Bahkan waktu itu ada acara satu namanya Social Media Week.

Speaker 1:

Kalau Anda pernah mendengar acara tersebut. Ini ada acara internasional dibawa ke Jakarta. Lalu udah ada acara dari media-media besar Google, meta dan yang lainnya. Lalu saya berpikir gimana caranya supaya kita ToviDev nggak punya nama, gak ada yang support dana, semuanya bootstrapping, tapi kita mau menang di pasar. Dari semua target market yang saya bisa lihat, saya lihat mungkin SEO, search Engine Optimization adalah satu target market yang bisa kita targetkan, kenapa pada saat itu industri SEO belum sebesar industri di luar sana.

Speaker 1:

Kalau ngomongin tentang SEO, ada beberapa cara yang tidak bisa digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar, yang kita sering sebut black hat atau grey hat strategy. Masih sangat jarang yang menggunakan white hat strategy, tapi pada saat itu kebetulan dia sudah cukup besar. Agensi yang mendorong ke sana juga belum segitu banyaknya, belum cukup banyak. Agensi yang mendorong kesana juga belum segitu banyaknya, belum cukup banyak. Dan disitulah kita, saya dan tim memutuskan gimana caranya. Kalau kita membuat satu yang namanya SEOcon dan akhirnya SEOcon dilakukan dan apa yang terjadi?

Speaker 1:

fast forward, kita menjadi salah satu market leader di dunia SEO, di agency di SEO di Indonesia. Kita mulai banyak dikenal sama orang-orang karena kita menerapkan strategi king of beggar strategy. Mudah-mudahan ini memberikan inspirasi untuk Anda apa yang bisa Anda lakukan, apa yang bisa Anda kerjakan setelah ini dari market Anda, dari target audiensi Anda. Anda harus mengetahui di mana Anda bisa menguasai target marketnya dengan lebih mudah. Kalau misalnya, produk Anda adalah produk untuk ibu-ibu, kalau kita ngomongin produk ibu-ibu, wah, misalnya klinik, wah, itu susah banget. Anda harus lebih spesifik Kliniknya apa? Kliniknya? apa Kliniknya adalah untuk ibu-ibu yang punya anak?

Speaker 1:

2. Umur 40 sampai 45. Apa yang mereka butuhkan? Nah, anda bisa mencari tahu, oh, yang mereka butuhkan, apa Dan gimana bisa menjadi king di target audience tersebut. Misalnya, oh, 40 sampai 45. Ini adalah anak-anaknya, itu sudah mulai besar, tapi masih cukup sulit untuk handling. Maka Anda bisa menerbitkan misalnya ya, waktunya untuk pekerjaan lebih cepat, di daerah sekitar saja, tapi punya waktu lebih banyak karena anak-anaknya sudah sekolah. Jadi jam primenya itu jam waktu anak-anaknya udah sekolah, jadi jam-jam primenya itu jam waktu anak-anak sekolah. Oke.

Speaker 1:

Kalau misalnya target audiens Anda adalah ibu-ibu yang punya anak satu, umur 30-35, misalnya ada punya klinik untuk target audiens tersebut, maka apa yang harus Anda perhatikan ya, harus cepat, karena waktunya cuma napping time. Atau Targetnya itu Dari sisi harga mungkin belum bisa yang premium, karena ibu muda Baru gitu, ya baru mulai berkarya Dan segala macam. Jadi semua hal tersebut, anda harus lihat Target audiensinya Anda, bagaimana Anda menargetkannya Dan yang paling penting adalah Anda harus targetkan Supaya anda jadi champion terlebih dahulu, anda jadi target marketnya terlebih dahulu, supaya bisnisnya anda bisa berkembang. Untuk melakukan hal tersebut, ada banyak tools yang bisa anda gunakan. Ada banyak alat yang tersedia di online.

Speaker 1:

Sebelumnya kita hanya punya tools seperti semrush atau href atau similar web untuk melihat komputer-komputer kita. Untuk saat ini, kita punya satu tools yang sangat penting, yang namanya adalah AI. Kalau anda belum menggunakan AI, inilah saat yang paling tepat untuk anda mencobanya. Biasanya saya menggunakan satu tools namanya timpalai. Ini adalah tools yang kita banyak bicarakan di tahun-tahun ini. kenapa? karena di timpalai kita membangun sebuah agent, ai agent yang ditugaskan dengan tugas spesifik, seperti layaknya kita punya tim di dalam sebuah perusahaan. Kalau Anda belum pernah coba timpalai, anda bisa coba gratis di timpalai. Pastikan Anda gunakan dengan bijak untuk bisnisnya Anda Supaya bisa berkembang ke level yang benarnya. Sekian dulu untuk episode kali ini. Kita akan bertemu lagi di episode yang lainnya.